Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Rudal Hantam Polandia: 2 Orang Tewas; Ditembakkan Pasukan Ukraina
17 November 2022 8:59 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rusia diduga menjadi pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sebab itu terjadi saat Rusia menghujani kota di Ukraina dengan rudal.
Namun hal ini dibantah oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia. Mereka menyebut, tudingan itu merupakan provokasi untuk memperkeruh suasana.
"Tidak ada serangan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan dengan cara penghancuran Rusia," kata Kemhan Rusia dikutip dari Reuters, Rabu (16/11).
"Tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia," tutur Kemhan Rusia.
Sementara itu pejabat AS menyebut rudal yang menghantam Polandia ditembakkan pasukan Ukraina. Namun serangan rudal itu bukan mengincar wilayah tersebut. Melainkan untuk menghalau serangan Rusia.
"Temuan awal menunjukkan bahwa rudal yang menghantam Polandia ditembakkan oleh pasukan Ukraina ke rudal Rusia yang masuk," demikian keterangan pejabat AS dikutip dari Reuters, Rabu (16/11).
ADVERTISEMENT
Presiden Polandia Andrzej Duda masih belum memastikan pihak yang bertanggung jawab atas serangan rudal itu karena tidak adanya bukti konkret. Pihaknya masih perlu penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui asal rudal tersebut.
Meski begitu Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan rudal itu merupakan buatan Rusia. Duta Besar Rusia untuk Polandia juga dipanggil untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Terkait penyelidikan, Presiden AS Joe Biden juga telah menawarkan kepada Polandia untuk membantu.
"Presiden Biden menawarkan dukungan dan bantuan penuh AS untuk penyelidikan Polandia," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Reuters.
Meminta Konsultasi NATO
Sebagai anggota NATO, Polandia dapat membawa masalah serangan rudal tersebut untuk didiskusikan dengan anggota NATO lainnya.
Berdasarkan keterangan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Presiden Biden, Polandia sangat mungkin meminta konsultasi yang didasarkan pada Pasal 4. Stoltenberg menyebut pembicaraan mendesak dengan para duta besar negara anggota NATO akan dilakukan pada Rabu (16/11).
ADVERTISEMENT
Jika penyelidikan menunjukkan Rusia sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu, maka NATO dapat menggunakan prinsip pertahanan kolektif yang termaktub dalam Pasal 5. Pasal tersebut berbunyi setiap serangan yang menyasar salah satu negara anggota NATO akan dianggap sebagai serangan kepada semua negara.
"Semua pemimpin yang saya ajak bicara hari ini meyakinkan saya akan dukungan sekutu, termasuk menjunjung tinggi semua ketentuan Pasal 5. Kami akan mempertimbangkan masalah ini bersama-sama," tulis Duda melalui akun Twitternya.
Tidak hanya di level NATO, Polandia juga akan membawa masalah tersebut ke dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.
"Pada hari Rabu, pada sesi siang Dewan Keamanan PBB, saya akan menyampaikan posisi Polandia tentang situasi saat ini," jelas Duta Besar Polandia untuk PBB.
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina Minta NATO Bertindak
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga bereaksi terkait serangan rudal itu. Ia menyerukan agar NATO segera mengambil tindakan keras kepada Rusia.
“Semakin lama Rusia semakin merasa impunitas, semakin banyak ancaman bagi siapa pun yang berada dalam jangkauan rudal Rusia untuk menembakkan rudal ke wilayah NATO!" kata Zelenskiy dikutip dari Reuters.
"Ini adalah serangan rudal Rusia terhadap keamanan kolektif, ini adalah eskalasi yang sangat signifikan. Kita harus bertindak,” lanjut dia.
Pertemuan Darurat
Serangan Rudal ke Polandia juga berpengaruh pada KTT G20. Sejumlah jadwal terpaksa berubah karena para pemimpin negara G7, Spanyol, dan Belanda yang mengikuti KTT G20 menggelar pertemuan darurat.
Idealnya mengacu pada jadwal, para pemimpin dunia direncanakan akan menanam bakau pada Rabu (16/11) pagi. Namun dengan adanya pertemuan darurat ini, jadwal pun berjalan tidak sesuai dengan rencana.
ADVERTISEMENT
Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo angkat bicara mengenai insiden rudal nyasar di Polandia. Ia menyampaikan agar perang segera dihentikan. Kejadian di Polandia merupakan buntut dari perang di Ukraina yang tak kunjung reda.
"Saya menyayangkan insiden di Polandia," kata Jokowi dalam jumpa pers di Nusa Dua Bali, Rabu (16/11).
Jokowi turut meminta pihak-pihak bertikai tidak memperkeruh keadaan. Sebab, jika perang masih berlanjut maka rakyat akan makin sengsara.
"Saya meminta semua pihak untuk tetap tenang dan tidak meninggikan tensi. Saya selalu menyatakan bahwa perang hanya akan membawa kesengsaraan. Maka dari itu kita harus menghentikan perang, disudahi," kata Jokowi.
"Presiden Biden sudah mengatakan bahwa rudal kemungkinan tidak datang dari Rusia," pungkas Jokowi.